Thursday, July 22, 2010

Lepaskanlah!!!

Di suatu desa yang dekat dengan pergunungan, tinggallah seorang nenek yang sebatang kara. Dia tinggal sendirian dan hanya ditemani oleh seekor anjing kecil, sahabat sejatinya. Sehari-hari nenek tua tersebut bercucuk tanam di halamannya yang kecil, menanam beraneka macam sayur-sayuran sebagai sumber makanannya.

Dia telah lama ditinggal oleh keluarga tercintanya, suaminya telah lama meninggalkannya karena menikah lagi dengan seorang janda kaya. Sedangkan anak semata wayangnya meninggal pada saat berusia 5 tahun akibat terjatuh di sungai tak jauh dari tempat sang nenek tua tinggal. Namun walaupun hidup sebatang kara, nenek tersebut selalu bersikap riang dan tersenyum kepada siapa saja yang ditemuinya, sekalipun dengan anjing ataupun haiwan-haiwan yang dilihatnya. Dia selalu menyapa setiap orang yang dijumpainya. Sikap riang dan ramah tersebut membuat semua orang menyukainya, dan memberinya jolokan Si Nenek Bijaksana.




Suatu hari, tak jauh dari rumah si nenek bijaksana, terlihat seorang pemuda yang sedang patah hati sambil membawa sebilah pisau tajam yang ditancap-tancapkan ke tanah. Sesekali pemuda itu terlihat duduk diam, dan tak lama kemudian terlihat wajahnya yang kusut memandang kosong ke suatu arah yang tidak jelas.

Melihat pemuda tadi, si nenek bijaksana tahu bahawa pemuda tersebut banyak memiliki masalah dan dia pun mendekatinya. Disapanya ramah si pemuda tersebut:

"Wahai anak muda, kenapa engkau begitu kusut, apa yang menjadi masalah bagimu? mungkinkah aku dapat membantunya?", tanya si nenek ramah. Pemuda tadi memandang si nenek dan seketika kembali memandang suatu arah dengan tatapan kosongnya tanpa menjawab pertanyaan nenek tersebut sedikit pun. Melihat sikap pemuda tersebut yang tidak mengabaikan kata-katanya, si nenek pun tersenyum dan diambilnya pisau di tangan sang pemuda dan diukirnya satu kata di tanah tepat di depan sang pemuda. Satu kata tersebut adalah LEPASKANLAH.

Melihat kata tersebut sang pemuda menitiskan air mata, dan menatap si nenek dengan berkata: "Saya telah memikirkan masalah ini sampai beberapa minggu, dan saya pun berniat untuk membunuh diri kerana selalu tidak berhasil mengikuti ujian menjadi seorang pejabat negara walaupun telah saya ikuti berulang-ulang kali, namun satu kata darimu membuat saya mengerti erti hidup"

"Anak muda, apapun masalah mu, jangan menyeksa dirimu seperti ini. Kerana ingatlah apapun masalahmu pasti ada penyelesaiannya, bila kamu mahu berfikir untuk melepaskannya" sahut si nenek.

"Jadikanlah masalah sebagai proses hidupmu, bukan sebagai beban dalam kehidupanmu, kerana dengan begitu, kita akan dapat menghargai hidup ini dengan sungguh-sungguh" lanjut si nenek

Si nenek bijaksana pun menceritakan hidupnya yang sebatang kara namun dapat menikmati hidup ini tanpa merasanya sebagai beban. Sang pemuda yang mendengarkan cerita si nenek bijaksana pun menyedari masalah yang dihadapinya tidaklah sebesar masalah yang dihadapi si nenek namun dirinya cepat menyerah dan mengambil jalan pintas untuk memecahkan masalah tersebut.

~Jangan jadikan masalah "kecil" sebagai alasan kita untuk tidak berjaya. Sering kali kita jumpa dalam kehidupan sehari-hari, anak muda yang tidak mahu melanjutkan sekolah kerana tidak lulus ujian di sekolah kegemarannya, karyawan yang berhenti kerja kerana gagal menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, dan masalah-masalah "kecil" lainnya yang dijadikan penghalang untuk berjaya dan berputus asa. Ingatlah, "Masalah besar " jadikanlah menjadi "Masalah kecil", dan "masalah kecil" anggaplah "hilang". Pola pemikiran demikianlah, yang menjadikan kita individu yang berjaya dengan bijaksana. Jangan terpaku pada satu masalah "kecil". Lepaskanlah..... masih banyak masalah dalam hidup kita. Jangan jadikan masalah "kecil" sebagai penghalang kejayaan kita~

No comments:

Post a Comment